Ada sebuah teori yg bilang "mengubah kebiasaan adalah mengubah persepsi, mengubah pengertian". persepsi kita akan sesuatu, persepsi yang sudah tertanam. tapi ternyata mengubah pengertian itu ngga semudah mengeja A B C D. Maka kebiasaan yg tertanam pun tidak dgn mudah berubah karena unsur tertentu, termasuk unsur, Cinta. Ketika seseorang berkata " I do love you, really love you, and i'll change my life for you, for our love" yeah , saya menyimpulkan kata-kata itu hanya pemanis. Pemanis sementara yg rasanya akan hilang setelah masuk ke temggorokan. Karena pada dasarnya, ada tingkat kesulitan tertentu untuk seorang manusia merubah kebiasaan dlm hidupnya.
Hari ini saya dikejutkan oleh sebuah peristiwa sbg contoh dari "tuntutan perubahan kebiasaan". Seberapa besar cinta, namun cinta itu ngga akan bisa merubah 100% kehidupan seseorang. Setiap orang punya hidup, setiap orang punya cerita dan setiap orang pasti punya cinta. I thought I almost earned each and every single thing I dreamed in life, but there's a God who hold our master plan.
Seberapa besar kita berusaha berubah untuk cinta, maka cnta itu akan semakin membohongi kita. Hari ini saya bertanya tentang apa cinta itu sebenarnya. Cinta mungkin hanya sebuah kiasan, kiasan dari rasa sayang yang berlebih dan kokoh. atau cinta adalah semacam alat yang digunakan alam semesta untuk menipu manusia agar berujung ke seks. supaya manusia mempunyai keturunan spt yang di ucapkan Schopenhauer? Saya tidak pernah sangat mengerti dan paham dari makna cinta itu. Yang saya tau dari seseorang yg hingga saat ini kata-katanya masih sangat menempel di otak saya "Cinta bukan sekedar hitungan matematis". what a good quotes, and made me feel so in love with the author of that quotes. Ya, cinta bukan hal yang bisa diperhitungkan, kapan dia tiba, kapan dia pergi, seberapa besar volume cinta, sebrapa lama dia bisa bertahan. Karena sampai saat ini tidak ada rumus yang tepat untuk mengukur kadar perasaan cinta seseorang. Cinta itu bukan teori.
Saya paham ternyata seseorang akan sangat rela "bukan menjadi dirinya" saat dia merasa "i'll find the perfect love". but, in the end, your "perfect love" will kill you slowly. Tapi Cinta itu juga egois. Saya disini berbicara cinta dlm "pasangan". Dimana ketika cinta berbicara A, maka pasangan itu akan terjebak dalam A. Padahal mereka tercipta dari B dan C. Dengan kata lain, cinta mengikat dengan aturan kasat mata. Dan kemana perginya IDEALISM seseorang? apa ketika dia bertemu cinta yg berkata A dia harus menjadi A?. Apa seorang super hero pun akan kalah karena cinta?
Guys, i believe something, we can seeing love from the eyes, and i saw it today. and when you saw it, all the things you called "IDEALISM" or "EGO" will be a huge regret. Merasa terjebak dalam penjara yang sesungguhnya kita ciptakan sendiri. And let someone who really love you, leave you alone with your ego. And you know, its hurt. But you cant do anything. its too late to cry, too late to fix it all.
Yeah, You can't live with your idealism and ego. Karena Cinta sesungguhnya bukan aturan baru, yang bisa mempengaruhi idealism dan ego seseorang jika kita bisa mengatur dan memberi proporsi yg adil dan jelas.
Cinta itu akan sangat indah jika 2 org bisa saling menerima dan mengerti aturan dan kebiasaan hidup masing-masing. Dan memperbaiki bukan merubah atau menyembunyikan.
Hari ini, saya teringat film Up, Carl, sang kakek yang harus merelakan istrinya yang sudah mati melalui note: “Thanks for the adventure, go find a new one.” . dan itu mungkin jadi kata yg tepat hari ini.
And thanks for your perfect love. I'm sorry, i'm too late to realize it..
Yeah, We learn to let go :)
HF.
success for you.
:)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus